Judul : PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Resume Ke : 2 (Dua)
Gelombang : 23
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Januari 2022
Tema : MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION
Narasumber : DRA. SRI SUGIASTUTI, M.PD (www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com)
Moderator : HELWIYAH
Penulis : FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT ( https://fransiscoxfpraya.blogspot.com/ )
=====
GAIRAHKU MEMBARA BAGAI DI MALAM PERTAMA
Bagaimana tidak gairahku kembali membara melihat istriku di pagi nan cerah hanya berbalut kain sekeluarnya dari kamar mandi. Hasrat di dada makin tak menentu. Bagaikan buah pisang yang biasa ku santap, ingin rasanya ku telan bulat-bulat istriku.
Apalagi sudah seminggu ini hasrat di dada tertahan karena ia datang bulan. Eh, asyik-asyiknya menikmati pandangan itu istriku langsung menuju kamar untuk memakai busana lengkap sebelum anak-anak bangun. Ya udah aku masih menahan diri. Lalu kukatakan kata – kata sakti jika sudah tahu ia sudah bersih dan layak melakukan ‘komunikasi intens’ suami istri…
“Ma…”
“Ya pa… ada apa?” tanya istriku sambil tersenyum manis. Wow…wajah itu makin membuatku semangat. Aku tahu ia pura-pura tidak mengerti.
“Paham kan maksud papa?”
“Apa tuh? Tapi anak-anak belum berangkat sekolah. Papakan juga harus sekolah.”
“Ok… seperti biasalah…” dan ternyata semangat juang penuh motivasi ini membuatku makin semangat bekerja. Sebelum istriku meminta sesuatu maka aku sudah menawarkan diri untuk mencarikannya. Bahkan untuk keperluan makan siang sampai malam aku siap membelikannya. Aku melakukannya dengan tulus ikhlas dan penuh semangat serta riang gembira.
Ternyata istriku juga penuh semangat dalam membersihkan rumah, di mana ketika datang bulan sangat malas ia lakukan. Tempat tidur dibersihkannya. Dan kamar kembali menjadi harum dengan aroma sensi….
====
Maaf sebelumnya bagi para pembaca, jika saya memulai resume ini dengan kisah ‘menegangkan’ . Maklumlah untuk memahami arti passion yang akan di jelaskan oleh Narasumber yang luar biasa ini ,saya perlu mengambil contoh paling dekat dengan kita terutama bagi pasangan suami istri.
Tepat pukul 20.00 Wita (Pkl. 19.00 WIB) moderator kita yang ramah dan murah senyum sama dengan Narsumnya, yaitu Ibu Helwiyah.
Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd yang lebih dikenal dengan Bunda Kanjeng adalah lokomotif dari serangkaian gerbong antologi di beberapa kelas seperti yang dituturkan oleh moderator kita. Berikut sekilas profil beliau:
Setelah perkenalan singkat walaupun secara tertulis, Bunda Kanjeng membagikan slide materi hari ini.
Untuk memahami arti Writing is My Passion karya Bunda Kanjeng ini, maka kubuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Di sana tertulis sedikit mengenai arti passion yaitu kegemaran, gairah, keinginan yang besar, semangat, emosi, kemarahan dan kegemasan.
Sedangkan yang tertulis di Wikipedia agak berbeda sedikit dalam pemahamannya yaitu passion adalah sebuah perasaan antusiasme yang sangat kuat pada seseorang untuk melakukan ataupun mengerjakan sesuatu.
Karena pelatihan ini menyangkut dunia tulis menulis maka fokus kita pada menulis.
1. Menulis adalah passion yang menjanjikan.
Bunda Kanjeng menjelaskan bahwa menulis adalah dunia pekerjaan yang menjanjikan. Selain karena sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Juga sebagai indikator dan kematangan berfikir.
Jika saya boleh sharing berdasarkan pengalaman pribadi. Di sekolah, saya mungkin tidak diperhitungkan dalam hal materi, pergaulan dan sejenisnya. Namun ketika saya berhasil menghasilkan karya tulis atau buku antologi maka sekarang kehadiran saya cukup diperhitungkan.
2. Kenali Kendala kita dalam menulis.
Menurut Bunda Kanjemg kendala yang sering di alami oleh kita sebagai Penulis pemula adalah merasa tidak berbakat, tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak siap dikritik atau justru tidak suka menulis.
Seperti saya kendala diri saya adalah pada mengatur waktu untuk menulis, dan takut dikritik. Tapi kendala ini sedikit demi sedikit coba saya atasi.
3. Galilah Alasan kita untuk Menulis
Jika Pembaca blog ini adalah peserta pelatihan belajar menulis maka pertanyaan ‘mengapa’ yang ditawarkan Bunda Kanjeng tetap relevan.
Untuk menjawab ini saya kembali merenung mengapa saya mau menggali ilmu dan bersusah payah menulis.
Pertama, saya ingin sejarah keluarga saya tetap abadi. Minimal karya saya bisa dibaca oleh anak dan cucu saya. Syukur-syukur jika ada nilai jualnya. Visi saya ke depan adalah tulisan saya bisa diterbitkan di Penerbit-penerbit Mayor agar jangkauan karya saya seluas dunia ini.
Kedua, sebelum sampai ke sana maka saya bertekad dan sedikit memaksakan diri untuk belajar dan mengatur waktu. Bahkan sering berdebat dengan istri tentang waktu ini.
Ketiga, Begitu ada semangat dan dukungan keluarga maka saya tidak menunda waktu. Langsung saya beraksi dan memulai walaupun ‘berdarah-darah’ karena belum menguasai teknis menulis maupun aturan berbahasa yang baik dan benar.
4. Langkahkan kakimu dengan Baik sebagai Penulis
Selanjutnya Bunda Kanjeng memotivasi peserta bahwa menjadi Penulis yang baik itu harus menjadi Pembaca yang baik. Bacalah buku-buku sesuai dengan minat kita, atau sesuai dengan latar belakang pendidikan kita, tugas kita dan lain-lain.
Langkah berikutnya adalah perbanyak diskusi atau kelompok yang bisa memberikan semangat kita menulis. Misalnya grup Penulis seperti yang kita ikuti sekarang ini.
Pasanglah mata kita di setiap media dan waktu. Pasanglah telinga kita di setiap tempat dan kesempatan. Hal ini makin memperbanyak ide kita.
Bergaullah dengan banyak orang. Mungkin di sana banyak hal bisa kita petik melalui pengalaman orang lain.
5. Persiapan Sebagai Penulis
Bunda Kanjeng menjelaskan lebih spesifik apa saja yang perlu dipersiapkan seorang penulis agar gairahnya tetap bahkan makin membara.
Pertama, menggali dan menemukan gagasan/ide. Dalam hal ini bisa dilakukan melalui pengamatan dari suatu peristiwa atau kejadian atau tempat, imajinasi bahkan perbanyak membaca buku.
Kedua, Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca. Untuk apa saya menulis (tujuan), apa jenis tulisan saya apakah fiksi, non fiksi, atau faksi (fakta kejadian yang ditulis dalam bentuk fiksi atau dicampur dengan fiksi), kepada siapa saya peruntukkan tulisan saya ini (segmen pembaca).
Ketiga, Menentukan topik. Setelah kita menentukan tujuan karya saya ini untuk memberikan motivasi tentang belajar matematika di sekolah. Genrenya adalah humor matematika. Sasarannya Peserta Didik tingkat SMP dan SMA. Topiknya “Mati Ketawa cara Matematika”.
Keempat, membuat outline atau kerangka tulisan. Cukup kerangkanya yang berisi garis besar apa yang mau ditulis. Syaratnya adalah memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur , kepaduan dan penekanan.
Kelima, Mengumpulkan Bahan Materi/Buku. Dalam hal ini jika topik sudah ditentukan maka daftar pustaka yang dibutuhkan lebih focus. Bahkan sumber non buku juga lebih jelas kita siapkan.
Dalam hal ini Bunda Kanjeng memberikan motivasi bahwa seorang Penulis harus sabar.
Langkah selanjutnya adalah Editing (membaca ulang dan menyempurnakan draft), Revising (mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi, dan mengevaluasi naskah agar makin sedikit kesalahan) dan Publishing (Pengiriman naskah, pracetak, tata letak, ISBN, proof reading, pencetakan dan akhirnya promosi dan distribusi).
Ilmu yang disampaikan oleh Bunda Kanjeng sungguh luar biasa menambah wawasan saya sebagai calon Penulis besar ini.
Dari beberapa jawaban dari Bunda kanjeng saya fokuskan pada hal-hal yang dapat dikembangkan dari passion sebagai Penulis yaitu sebagai berikut:
1. Temukan ketertarikan kita. Misalnya sebagai guru perbanyak pertanyaan diri kita untuk apa kita menulis, kepada siapa tujuan karya kita ini. Perbanyak membaca, perbanyak pergaulan, nanti akan kita dengar suara hati kita pasti ada hal yang paling menarik. Lalu fokuslah pada hal itu. Coba tuangkan dalam bentuk tulisan. Tulis saja tidak perlu mengedit.
2. Teruslah melatih kemampuan kita itu. Terus menulis bila perlu ikut antologi untuk menyesuaikan dengan genre kita. Nanti setelah kita terbiasa maka kita pasti akan menemukan satu hal yang paling menarik dari banyak genre tulisan.
3. Mengatasi Kejenuhan. Seringkali untuk mengembangkan passion kita mengalami kebuntuan ide atau kebosanan menulis. Itu wajar tapi jangan dibiarkan. Terus focus pada tujuan kita untuk menulis. Sesuaikan passion kita dengan hoby atau tekad kita. Lihat minat orang banyak di google tren misalnya untuk memotivasi kita. Lihat kembali visi misi kita, lihat sekitar kita dan masih banyak lagi yang bisa tetap membangkitkan semangat kita untuk menulis dan akhirnya passion kita tetap hidup dalam gairah membara.
Ingat bahwa jadikan passion itu sebagai gairah atau kebutuhan yang sangat mendesak dan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan seperti kebutuhan kita saat ‘kebelet’ kepingin buang air besar atau buang air kecil. Itulah arti passion sebenarnya.
====
Sebagai penutup ijinkan saya menulis renungan kecil tentang passion ini berdasarkan pengalaman Mahaguru kami yaitu Yesus. VisiNya adalah Penyelamat Dunia. Maka Ia mempersiapkan diri selama 40 hari 40 malam dengan berpuasa. Godaan setan berhasil dikalahkan pada akhir puasaNya. Lalu Ia siap menjalankan MisiNya.
Namun tidak mudah, terlalu banyak tantangan, namun banyak juga yang percaya kepadaNya. Tantangan demi tantangan Ia lalui, sampai akhirnya Ia Wafat namun bangkit dan akhirnya makin banyak yang percaya.
Pelajaran yang dapat dipetik adalah tekad kuatNya dalam melaksanakan tugasNya di dunia ini. GairahNya membara saat melihat karyaNya diterima, namun tidak goyah ketika dihambat. Ia terus menjaga passionNya tetap konsisten melalui komunikasi intens dengan BapaNya dalam doa.
Maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah tetap fokus pada passion kita, terus pupuk dengan tetap bergairah dalam berkarya maka percayalah ia akan membahagiakan kita dengan sesuatu hal walaupun mungkin belum dalam bentuk materi berlimpah. Namun untuk hal ini kita perlu juga belajar untuk memasarkannya. Tunggu informasi berikutnya…
Teruslah berkarya dengan membaca, menulis, menulis, menulis dan mempublikasikan tulisan kita dimulai dari blog kita, ikut antologi dan membuat buku solo.
Saya percaya saya bisa!
Salam dari Praya Lombok Tengah…
=====
Praya, 19 Januari 2022
PROFIL PENULIS:
1. NAMA LENGKAP : FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT
2. TEMPAT/TANGGAL LAHIR : MATARAM, 24 JANUARI 1969
3. PENDIDIKAN : SARJANA PENDIDIKAN (S-1)
4. ALAMAT MEDSOS :
a. FB : https://www.facebook.com/fransiscoxaverius.fernandez/
b. WA : 085239676009 A.N FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ
c. INSTAGRAM @fransiscoxaverius
d. BLOG : https://fransiscoxfpraya.blogspot.com/
e. EMAIL : fransiscoxaveriusfernandez@gmail.com
5. Aktivitas :
a. Sebagai Guru Matematika di SMPN 1 Praya Kab. Lombok Tengah NTB dari tahu 1991 sampai sekarang.
b. Sebagai Wakasek Kesiswaan dari tahun 2019 sampai sekarang,
c. Sebagai Pengurus Dewan Pastoral Paroki Praya-Selong dari tahun 1991 sampai sekarang.
d. Menjadi Pengurus FKUB Kab. Lombok Tengah NTB dari tahun 2006 sampai sekarang.
e. Untuk Pengurus Organisasi lainnya yang sudah non aktif sampai tahun 2020 adalah sebagai Pengurus KNPI dari tahun 1995 – 2015, pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dari tahun 2006 – 2020, dan lain-lain.
wow, ekspresikan passion dengan membara.. luar biasa pak Frans
BalasHapussemula saya bingung mau mengekspresikan istilah passion dengan pemahaman saya. gairah yang saya maksudkan itu seperti apa, dan maunya ke mana...
Hapusterimakasih...
Diawal tulisan Bpk buat saya tersenyum simpul, awal yg menarik. Terus ke bawah semakin membuat saya tersenyum lagi, salut dengan pemaparan isi tulisan yg lengkap dan tertata rapi. Selalu semangat Pak👍
BalasHapusterimakasih bu... saya mencoba untuk memahami istilah passion dengan menulis. semoga pas...
HapusMantap, semangat utk sll berkarya Pak
BalasHapusaamiin.... sama bu semoga karya kita bisa dinikmati oleh banyak orang... terimakasih...
HapusMantul (mantab betul) pak Frans...
BalasHapusSemoga semangat nya semakin membara...
siap bu Indah... terimakasih sudah mampir dan memberikan semangat...
HapusMantap p ,ayo semangat terus pasti bisa
BalasHapussiap... motivasi dari semua makin menambah semangat saya dan semoga semua juga makin semangat...
HapusAwal tulisan memancing gairah untuk membaca. Pandai Bapak ini memotivasi biar pembaca penisirin.
BalasHapusTerus tularkan "pasti bisa" melalui tulisan. Mantul Bapak👍
hahaha.... ketahuan deh... sebenarnya saya juga mau memahami arti bergairah pada passion tadi dengan situasi terdekat. yang perlu diperjuangkan
HapusBlog bapak keren, resumenya powerfull pak
BalasHapussiap bu... pinginnya agar makin hidup dan mudah dipahami dari maksud topik saat ini. Terimakasih...
HapusSatu kata dari saya buat pak fernandez LUAR BIASA..👍👍👍
BalasHapusterimakasih pak... sama-sama belajar kita ini. karena ternyata passion perlu juga diperjuangkan...
HapusPaket komplit..saya suke
BalasHapushehehe... terimakasih bu atas dukungannya... semoga kita bisa saling memotivasi sehingga tujuan kita tercapai... salam literasi.
HapusMantap pak Frans... Tuhan memberkati 🙏
BalasHapusamin... semoga kita saling mendukung sehingga tercapailah passion kita... terimakasih...
HapusTulisannya enak dibaca dan pemaparannya sangat jelas. Sukses selalu, Pak.
BalasHapusSalam literasi.
aamiin... terimakasih bu... semoga kita bisa saling mengisi... sukses selalu...
HapusKeren bapak resumenya....ayo pak...semangat...
BalasHapusWah wah, saya pikir awalnya saya salah masuk blog, ternyata pak frans benar2 luar biasa mengekspresikan passion dgn kondisi yg ada si depan mata...keren pak...
HapusWah wah, saya pikir awalnya saya salah masuk blog, ternyata pak frans benar2 luar biasa mengekspresikan passion dgn kondisi yg ada si depan mata...keren pak...
BalasHapusSaya ingin mengartikan passion dengan gairah seperti ini bu...(hehehe ...) artinya merupakan salah satu gairah yang bisa memberikan semangat dalam karya...
HapusPadat merayap.
BalasHapusLengkap lengkip pak frans
.
siap... terimakasih.... semoga kita saling melengkapi...
HapusKeren tulisan mang menggairahkan... Salam sukses pak Frans.
BalasHapusWow keren pak, perasaan yg baca campur aduk ada kata passionnya hehehe. Tetap berkarya pak mantap. Gbu
BalasHapusIni bergairah sekali tulisannya...
BalasHapusSalam ngapakers dari cilacap pak...hehe
Keren bapak
BalasHapusSemangat
Ditunggu yah kunjung Baliknya
"Menulis harus dengan penuh Kesabaran ". Sebagai penulis pemula tekunlah dalam proses menulis . Daripada berfokus pada kesempurnaan ataupun idealisme, hendaknya kita mencoba untuk terus menulis semampunya disertai dengan konsistensi Maka kita akan memetik hasilnya
BalasHapuscakep dan mantap.