SAMPAH-SAMPAH MENGGODA OLEH FRANS FERNANDEZ

 

 


 

#Tantangan_Menulis_Om_Jay

#CeritaFransFernandezPraya

SAMPAH-SAMPAH YANG MENGGODA

Oleh Fransisco Xaverius Fernandez

 

Salah satu program unggulan di sekolah kami adalah SEPUME = Sepuluh Menit Membersihkan”. Yaitu halaman sekolah oleh seluruh warga sekolah, baik itu guru, pegawai maupun Peserta Didik.

 

Pernah dalam salah satu kejadian salah satu siswa kami nyeletuk ketika di minta mengangkat sampah miliknya yang dibuang sembarang, “Kan Cuma sebungkus plastic bekas roti,pak!” 


 

Sebenarnya ingin ku tamplok si anak. Maka aku memberikan satu perumpamaan, “Berapa jumlah siswa di SMPN 1 Praya, nak?”

“Seribu orang pak, kurang lebih!”

“Bagaimana jika semua beranggapan seperti kamu?”

“Eh…ya pak maaf. Tadi saya Cuma bercanda…”

“Bercanda boleh, tapi ada waktunya dan kepada siapa.” Kataku agak tegas saat itu.

Sebenarnya anak itu cerdas tapi entah kenapa ia saat itu agak ‘ngelawan’ . tapi saat ini aku akan membahas hal lain tentang sampah. Karena si anak sudah ditangani langsung oleh BK karena hari itu ada sedikit masalah ia dengan teman-temannya.

****

Ketika melihat sampah maka kesan pertama kita adalah jorok, bau menyengat, merusak pemandangan. Atau ada kesan bagaimana cara pengelolaan yang benar, dan tepat sasaran.

Coba perhatikan gambar di bawah ini. 


 

Mungkin pikiran kita sama: bagaimana system pengelolaan sampah di sana. Mengapa dibiarkan saja sampai menumpuk, bagaimana peran Pemda setempat dan masih banyak lagi.

Pada gambar berikutnya kita bisa melihat bagaimana petugas kebersihan terus menerus membersihkan sampah yang sepertinya tidak habis-habisnya. Mau diapakan, dan apa kira-kira inovasi yang perlu kita buat untuk mengatasi masalah persampahan?


 

Melihat hal ini, saya justru melihat sisi positif dari sampah. Yaitu tentang pembelajaran.

1.   Sampah makin menyadarkan kita arti pentingnya kebersihan dan kesehatan,

2.   Sampah makin menguatkan iman kita bahwa hidup bersih adalah sebagian dari iman,

3.   Sampah makin menggerakkan hati kita untuk peduli pada sesama yaitu dengan makin berinisiatif membersihkan sekitar,

4.   Sampah makin menginspirasi kaum ilmuan untuk mencari inovasi-inovasi baru mengatasi masalah sampah

5.   Sampah makin menggerakkan para teknokrat untuk membuat alat yang bisa memanfaatkan sampah,misalnya untuk membuat aspal dari sampah, batubata dari sampah dan lain-lain.

6.   Sampah bisa diolah untuk pupuk,

7.   Sampah bisa didaur ulang menjadi barang-barang berdaya jual tinggi.

Dan masih banyak lagi manfaat sampah yang bisa dilengkapi oleh para Pembaca di kolom komentar. Di tunggu ya…

 

Salah satu renungan tentang ‘sampah’ berikut ini bisa kita dalami bersama.

 


Ketika dalam suatu penggerebekan pada sebuah hotel di suatu kota. Tertangkaplah seorang wanita cantik bersama pasangan bukan mukhrimnya. Ketika tertangkap ternyata si lelaki adalah putera seorang pejabat setempat yang terkenal baik, khususnya pada saat-saat menjelang Pilkada.

Maka pihak keluarga meminta ‘kebijakan’ lembaga hukum terkait agar bisa menjaga nama baik si pejabat yang baik hanya saat-saat pilkada itu dan sering memberikan bantuan kepada kegiatan yang bisa meningkatkan prestise jabatannya.

Entah bagaimana justru kesalahan total dipusatkan kepada si wanita. Segala berita buruk tentang siapa si wanita dan keluarganya tersebar dan menjadi berita keseantero jagat. Alhasil membuat keluarga mereka yang tidak terkenal menjadi bulan-bulanan warga netijen.

Padahal setelah di tanya oleh para penggerak pembela perempuan ternyata mereka keluarga baik-baik. Hanya karena tidak mampu dan terjebak oleh masalah ekonomi menyebabkan dengan terpaksa si wanita mau dijadikan ‘pembayar’ hutang keluarga. Namun sayangnya bukan sebagai istri.

Maka ketika si pejabat sudah berkurang daya dukungnya karena hawa politik berubah, barulah semua terbongkar dengan sendirinya. Akhirnya kasus lama terbuka dan berani untuk di laporkan. Karena ternyata makin banyak para wanita yang melaporkan kasus itu.

****

Contoh kasus di atas walaupun hanya rekaan Penulis, bukan berarti tidak ada. Seringkali pihak yang lemah dijadikan sampah masyarakat oleh pihak yang kuat, kaya dan berkuasa. Saat inilah para penggerak hati nurani seharusnya berani bergerak untuk membela para ‘sampah’ yang sebenarnya korban.

====

 

Praya, 01 Februari 2022

Fransisco Xaverius Fernandez, S.Pd.Mat

Guru Motivator Kerukunan dan Damai Sejahtera

Mengajar di SMPN 1 Praya Kab. Lombok Tengah NTB.


 MOHON MASUKANNYA....

4 komentar:

  1. Balasan
    1. Terimakasih Bu atas kunjungan nya... Semoga kita saling mendukung dalam menulis ...

      Hapus
  2. Sampah masyarakat berkerah, namun sebaik-baiknya bangkai disembunyikan akahirnya tercium juga... salam literasi

    BalasHapus