ERA TEKNOLOGI BEBAS NAMUN BERTANGGUNGJAWAB: Resume ke-19 Oleh FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT

 RESUME KE-19 - SENIN, 13 DESEMBER 2021 - PKL.17.00 - 19.00 WITA - VIA WAG GMLD4

 

JUDUL : ERA TEKNOLOGI BEBAS NAMUN BERTANGGUNGJAWAB

NARASUMBER : RIFATUN

MODERATOR : ROSMINIYATI

PENULIS : FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT

GROUP GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL (GMLD) GELOMBANG PERTAMA 2021

TETAP SEMANGAT

Hujan memberikan kesuburan pada bumi

di tempatku berada,

ia makin membuatku mencari kehangatan

di bawah selimut tidurku.

 

namun kutersentak,

waktu telah menunjukkan pkl. 17.00 WITA

kuhempaskan selimutku

ku buka layar laptopku

ku lihat nara sumber luar biasa

Ibu Rosminiyati membuka dan menyodorkan sebuah nama,

yang buatku makin penasaran ibu Rifatun Narasumber kami.

ia akan memberikan motivasi luar biasa :

bahwa kini eranya teknologi bebas namun harus tetap bertanggung jawab.

siapakah ia? 

ini Profil singkatnya:

 

PROFIL
Rifatun, M.Pd.
Lahir pada tanggal 28 Desember 1964
Bekerja sebagi guru sejak lulus SPG tahun 1984
( Wiyata Bakti) di SD Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga.
Tahun 1988 sebagai CPNS dan tahun 1990 menjadi PNS.

Sambil mengajar melanjutkan studi S1 di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga mengikuti Program Peduli Guru dan lulus tahun 2002. Selang empat tahun (2006) mengambil Program Pasca Sarjana Studi Magister Manajemen Pendidian di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) lulus tahun 2008.

Tahun 2004 mengikuti seleksi Guru Berprestasi Tk Kota (Peringkat II). Tahun 2008 mengikuti seleksi guru berprestasi lagi dan Alkhamdulillah juara I. Maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah hanya menduduki peringkat V. Tahun 2008 mengikuti seleksi Kepala Sekolah . Dan alkhmadullilah dapat diangkat menjadi Kepala Sekolah tahun 2009 di SD Negeri Kecandran 02 (2 tahun), SDN Mangunsari 02 (3,5 tahun), SDN Cebongan 02 (5 tahun) lalu ke SDN Ledok 02 Salatiga bulan April 2020 hingga sekarang. Tahun 2017 Mengkuti KS Berprestasi TK Kota memperoleh juara I. Tk Provinsi belum berhasil.

 Organisasi yang diikuti:
1. K3 S sejak tahun 2009 sampai sekarang (sekretaris) .
2. PGRI Kota (Sekbid Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan) mulai tahun 2015 sampai sekarang ,
3. Koperasi Dwi Panti (Bendahara) ,
4. PPHBI (Bendahara) ,
5. Kegiatan Paguyuban Sosial Guru dan Karyawan se Kecamatan Argomulyo (Sekretaris).
6. Kepramukaan di Kwaran sebagai Ketua Lembaga Keuangan
Kegiatan tulis menulis dimulai sejak tahun 2015 dan aktif menulis di blog mulai tahun ini (2020) mengikuti jejak Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd.
Karya buku antologi dan buku tunggal Suka Duka Menerbitkan Buku dan sekarang baru menulis buku autobiografi. Penulis dapat dihubungi lewat email: rifatun1264@gmail.com dan WA : 081390403488.
Terimakasih.

Ternyata Ibu orang luar biasa selain sibuk sebagai Kepala Sekolah juga berani melangkah ikut seleksi sebagai Guru berprestasi. Kalaupun belum mencapai puncak di nasional namun keberanian ibu sudah memberiku motivasi.

Aku harus berani bermimpi dan mewujudkannya.

MATERI POKOK: ERA TEKNOLOGI BEBAS NAMUN BERTANGGUNGJAWAB

Ibu Rifatun memulai pemaparannya dengan pertanyaan apa yang di maksud dengan era digital?

jawaban dari peserta sungguh beragam, yaitu:

1. Sumintarsih dari Purwokerto: Semua fasilitas serbadigital,

2. bu Umi Agus Farida : abad 4.0

3. Pak Mangatur: Era digital adalah suatu zaman dimana kegiatan atau aktivitas di lakukan dengan menggunakan media digital

4.Pak Rusmana grup 6
Yaitu ; jaman yang serba digital ,contoh kita bisa berada taksi dengan ada ,virus Corana ,bagi guru yang sudah mempunyai dan menguasai ,lektop ,hp yang bisa menggunakan dengan maksimal ,
2 ,mengikuti tuntuna zaman moderen yang sekarang terlaksana zaman 4.0 

KESIMPULAN OLEH NARASUMBER:

Teknologi dari tahun ke tahun mengalami perkembangan. Era teknologi adalah masa dimana informasi dpt dgn mudah , cepat dan singkat untuk di terima, disebarluaskan dan dimanfaatkan. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekeliling kita. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru sering kali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan. Dengan adanya teknologi kita bebas menggunakannya.

Kemudian pertanyaan kedua diajukan oleh ibu Rifatun: Bagaimana cara kita menggunakan teknologi yang bebas ini ?

maka muncullah beberapa jawaban yang dapat saya rekam. Yaitu:

1. Sebagai seorang guru, salah satu cara menggunakan teknologi, dengan menggunakan infokus pada saat mengajar, agar materi yg begitu luas dapat terjangkau semua siswa dan membuat pembelajaran menjadi menarik
Anita, Bekasi

2. FX Fernandes

Kita menggunakan dengan bijak, bagai pisau bermata dua. Gunakan sesuai dengan kapasitas dan hindari yang negatif (Frans Fernandez Praya)

3. Caranya gunakan seperlunya sesuai kebutuhan , tetap cari informasi seluas-luasnya tapi tetap saring mana yang baik dan yang buruk. Jika itu tidak berguna tidak ada manfaatnya Daan mengarah dosa berani katakan STOP  pada diri sendiri. Pilih pilih untuk kebaikan diri sendiri. Memanfaatkan  perkembangan jaman  dengan se luas - luasnya. Terimakasih . Bu inge

4. Dengan mengetahui dan menguasai terlebih dahulu manfaat teknologi nya lalu menggunakannya secara bijaksana tanpa menyalahi aturan nya (Mangatur)

5. Menggunakan teknologi dgn bijak dan bermanfaat misalnya kita sebagai guru menyajikan pembelajaran yg menarik minat siswa, mengintegrasikan kompetensi utk meningkatkan kecakapan digital dg mengutamakan etika berdigitalisasi. Hasan paliwan

6. Aini Farida

Harus memperhatikan batasan-batasan norma social, karena mempunyai efek yang sangat luas terhadap kestabilan dalam berinteraksi.

KESIMPULAN DARI NARASUMBER IBU RIFATUN:

Dalam  menggunakan teknologi kita diberi kebebasb . Pemanfaatan dalam dunia pendidikan  anatar lain:

1 Membantu untuk mengelola prioritas
2. Komunikasi yang lebih baik
3.Menggunakan cara yang berbeda untuk Pendidikan
4. Memanfaatkan teknologi tepat waktu

saya sebagai peserta sangat antusias menerima materi dari ibu Rifatun , apalagi setiap jawaban dari pertanyaan yang di ajukan oleh Narasumber ada penyemangatnya yaitu Buku karya beliau. Intinya dalam setiap pertanyaan yang diajukan akan saya jawab jika dapat buku itu adalah bonus. karena saya berfikir ketika saya mengajar, jika pertanyaan kita tidak dijawab, rasanya bagaimana gitu...

Oke kita lanjutkan pembahasan berikutnya. Ibu Rifatun melanjutkan penjelasannya bahwa selain dari empat manfaat yang sudah di sebutkan di atas, kita juga bisa melihat manfaat lainnya. yaitu:

1.    Kamus online untuk mempelajari bahasa asing
2.    Menonton video pembelajaran di situs video sharing
3.    Memakai aplikasi untuk penunjang kegiatan belajar
4.    Manfaatkan website penyedia materi pelajaran
5.    Gunakan fitur yang ada di smartphone.

Pertanyaan ketiga untuk masuk ke inti dari pembahasan yaitu: Era teknologi  bebas namun  bertangung jawab . apa maksudnya?

Jawaban dari peserta sungguh luar biasa, di antaranya:

1. FX Fernandez

Maksud dari bebas dan bertanggung jawab adalah kita sebagai pelaku baik guru, siswa maupun semua orang harus memiliki etika digital yang baik.

Semua yang kita ambil harus bisa kita pertanggungjawaban secara moral.

Untuk pembelajaran gunakan produk yang baik. Tulis sumbernya.

2. Era teknologi bebas namun bertanggung jawab jawab adalah dimana kita mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk memanfaatkan teknologi untuk kepentingan kita misalnya sebagai seorang guru kita bisa bebas mencari bahan ajar untuk kita ajarkan kepada anak didik kita bentuk bertanggung jawab dari kita adalah dengan menggunakannya dengan baik dan tidak menggunakannya untuk menyebarkan hal-hal buruk.(Nehemia Sesario Sukamara Kalteng) .

3.Pak Rukmana:

1,bebas dalam arti kita harus menjaga etika guru dan adab Pancasila
2,tentu kita harus memperhatikan kerakter siswa ,untuk istilah guru  di tiru dan digugu

4. Hasna Paliwan
Maksudnya adalah dunia digital saat ini sdh menjadi kebutuhan pd semua lini namun perlu diingat bhw dengan kemajuannya yg sangat pesat berarti kita jgn terlena, harus ttp bertanggung jawab dlm penggunaannya dengan ttp memiliki literasi digital dg bijak dan cakap agar tidak mudah terperosok dlm jurang

5. Kebebasan di era teknologi yg berTanggung jawab artinya sebagai pendidik sebagai contoh anak didik kita supaya bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya, mempunyai jejak digital yg baik.. membuat media, bahan ajar, blogger dll sebagai contohnya
Inge Bandung

KESIMPULAN OLEH NARASUMBER IBU RIFATUN:

Kita dalam menggunakan teknologi harus  bersikap tanggung jawab di tengah ruang kebebasan di media sosial. Transformasi Digital, menuntut kita untuk selalu berbudaya, terutama ketika berinteraksi dengan manusia lain yang memegang otoritas atas ruang digital, dengan selalu berorientasi kepada nilai-nilai baik manusia sebagai tujuannya
Oleh jarena itu kita harus pandai memanfaatkan  teknologi baru dan harus bertanggungjawab dalam menggunakan .
Kita diberi kebebasan namun bebas yang bertanggungjawab sesuatu dengan etika di media sosial.

EPISODE TANYA JAWAB:

Dalam tanya jawab ini ada beberapa kendala yang dihadapi terutama jaringan internet di tempat Ibu Rifatun. Ada beberapa pertanyaan dan jawaban dari Nara sumber yang dapat kami catat adalah sebagai berikut:

1.Era digital dengan segudang permasalahan baik dan buruknya sulit untuk dibendung. Sebagai guru/kepsek yg tinggal di desa sering kali menyaksikan anak2 yg belum bisa menyaring sesuatu yg datang dari dunia digital, bagaimana menyikapi dan mencegah hal ini serta undang-undang IT mana saja yg harus disampaikan kpd siswa?

jawaban yang diberikan narasumber :

Literasi digital di SD merupakan kecakapan  menggunakan media digital dengan baik,  benar, dan bertanggung jawab untuk  memperoleh informasi pembelajaran,  mencari solusi masalah, menyelesaikan  tugas belajar, serta mengkomunikasikan  berbagai kegiatan belajar dengan insan  pembelajaran lainnya.
“Peserta didik tidak  sepenuhnya sadar mengenai  konsekuensi mengumbar  informasi-informasi pribadi.”
Nah, tugas orang tua dan  pendidik untuk membuat  anak-anak tahu mengenai  sejumlah tindakan, aturan dan  akibatnya

Guru dapat mengedukasi peserta didik tentang pengelolaan waktu  berliterasi digital ketika pembelajaran sedang berlangsung di kelas dan  diintegrasikan dengan mata pelajaran, misalnya:

Tematik: guru memberikan pentingnya membagi waktu peserta  didik dalam beraktivitas sehari-hari seperti belajar dan bermain  serta manfaat jika mengelola waktu dengan benar;
Olahraga: bagaimana mengatasi kecanduan internet dengan  berolahraga untuk relaksasi juga membuat badan tetap sehat,;
Seni Budaya Keterampilan (SBK): anak dapat mencari informasi di  internet tentang kesenian dan kebudayaan Indonesia serta mencari  video tutorial untuk membuat kreasi keterampilan tertentu.

4 Pasal UU ITE yang mengatur etika bermedia sosial.
"Yakni UU No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). (Pasal 27,28,29,30),

2. Frans Fernandez Praya dari GMLD 4 bertanya:
Sebagai seorang guru ada kesulitan dalam menentukan kriteria mana tayangan dan aplikasi yang dapat dipilih untuk mengajar dari banyak sekali aplikasi yang di tawarakan.  bagaimana cara memilihnya? atau apakah kita ambil saja mana tayangan yang sudah ada? terimakasih
 

Jawaban dari narasumber:
Kita selaku guru harus bisa memilah dan memilih mana yang cocok dengan dunia anak-anak. Jangan asal ambil. Kita sesuaikan dengan perkembangan anak yang cocok dan positif.  

3.Di era digital ini membuka ruang dengan memanfaatkan era teknologi bebas dan bisa leluasa yang memegang otoritas atas ruang digital, dengan selalu berorientasi kepada nilai-nilai baik manusia sebagai tujuannya, pertanyaan saya adalah bagaimana trik/startegi narsum menyikapi perkembangan digital yang justru pengguna/user yang salah menggunakan segala macam media sosial termasuk smartphone 

Jawaban narasumber:

menyikapinya dengan car kita bangun paradigma berpikir kritis dengan cara membangun pertanyaan 5W+1H,  “Siapa” Yang memberikan informasi, “Apa” yang dikatakan, “Dimana” Hal itu terjadi,  “Kapan” hal itu dikatakan, “Mengapa” dan “Bagaimana”.
Sehinga kitab bisa menyikapi segi positif dan negatifnya.

KESIMPULAN DAN CLOSING STATEMEN DARI IBU RIFATUN:

Marilah kita bersama-sama bisa memanfaat era teknologi/ digital  dengan bebas namun pilihlah teknologi/ digital  yang sesuai dengan kita, Pilih yang cocok dan positif dengan etika yang baik dan penuh tanggungjawab..

===

PESAN KERUKUNAN: "Era digitalisasi harus kita masuki entah kita siap atau tidak siap. maka kita harus menyikapinya dengan bijak, agar kita mampu memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik. Yang baik kita manfaatkan untuk perkembangan kita dan yang buruk jangan kita ikuti. Mari kita bawa ini ke dalam kelas kita." (Frans Fernandez, 2021)

===

Praya, 13 Desember 2021

Guru Motivator Kerukunan dan Damai Sejahtera

  

FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar