Saya tertarik dengan
penyajian dari pak Dail Maruf sehingga saya mengambil judul di atas. Bahwa
Bermedia sosial dewasa ini hampir bisa dipastikan mempengaruhi segala sendi
kehidupan kita. Dari anak-anak sampai dewasa. Dari anak sekolah, ibu rumah
tangga sampai artis dan pemimpin perusahaan. Bahkan Kepala Negara juga ber
medsos untuk menyampaikan pesan-pesannya.
Namun semua memerlukan
kebijakan kita. Apa itu bijak? Di jawab dengan peribahasa lawas yang masih actual
sampai sekarang. Yaitu
1.
Selalu menggunakan
akal budinya; pandai; mahir
contoh:
'bukan beta bijak berperi engkau memang bijak'
2.
pandai
bercakap-cakap; petah lidah
Arti bijak menurut guru
agama pak Dail yang adalah ayah beliau yaitu Pak Haji. M.Nur bijak itu sama
saja dengan adil.Mmaknanya menempatkan sesuatu pada tempatnya
Nah orang bijak artinya
orang yang pandai menempatkan sesuatu sesuai dengan peruntukannya.
Nah apa yang dimaksud
dengan Medsos?
Media sosial adalah
sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan
waktu.
Medsos bermanfaat untuk :
1. menjalin silaturahmi,
2. menambah relasi,
3. bisnis, dan
4. sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka
Medsos itu bagaikan pisau
dia itu netral bisa untuk hal baik bisa juga utk kejahatan.
Saya setuju dengan
pernyataan pak Dail ini. Karena ketika kita berselancar di dunia maya. Banyak informasi
positif yang kita terima. Namun tidak kalah juga banyak hal negative menyerang
kita, bisa berupa berita hoaks, penipuan, fitnah, pameran hidup hedonis, dan
masih banyak lagi. Di mana kita sebagai guru dan orang tua harus bekerja ekstra
untuk mengingatkan anak-anak kita.
Maka dengan adanya
kegiatan seperti ini membuat kita makin melek bermedsos dan berani untuk
bersuara jika ada sesuatu yang salah. Syukur-syukur bisa di dengar.
SESI TANYA JAWAB
Pada kesempatan ini saya
mendapat banyak kesempatan untuk bertanya. Berikut beberapa pertanyaan yang
diajukan dan jawabannya.
P1
Ass...w.w perkenalkan
saya Umi Agus Farida dari Marabahan Kalsel, terimakasih atas semua ilmu yang
telah diberikan, mohon izin bertanya pak 🙏Bagaimana
cara kita memblokir no teman yg ujung2nya sekalinya mau menipu supaya tidak tersinggung
pak, terimakasih 🙏
Jawab:
Terima kasih Bu Umi Agus
Farida yang sangat produktif menulis. Meski ada di pedalaman Kalsel dan tugas
mengajar ibu menuju ke sekolah sangat sulit ibu terus berjuang demi
mencerdaskan anak bangsa. Saya bangga pada Bu Umi
Kl saya sih sarankan tak
perlu jaga perasaan si penipu. Orang penipu itu tak berperasaan
Blokir saja langsung.
lalu delete no kontaknya
Nah beda kalau kita mau
blokir teman yang memang sudah kita kenal, namun kadang bikin ribet misalya
posting yang bikin memori ponsel kita penuh dengan sehari kiri 10 foro selfi
sambil makan atau jalan jalan.
nah bilang baik baik,
terima kasih kirimannya. tapi maaf saya tak selera dengan foto tsb. terima
kasih
P2
Frans Fernandez Praya
Lombok Tengah NTB dari Grup 4 GMLD bertanya:
1. Bijak dalam
berliterasi pasti mempunyai batasan-batasannya: apa yang dimaksudkan dengan
bijak di sini secara umum.
Karena sadar atau tidak kita seringkali
mengaburkan pengertian bijak dengan suatu fanatisme agama atau kelompoknya,
misalnya. Atau bijak dengan ketokohan seseorang sehingga benar atau salah orang
itu kita akan ikut membela. Atau bijak dengan suatu produk tertentu dan masih
banyak pengertian bijak secara subyektif dan individualitas.
2. Bagaimana dengan etika
dalam berliterasi, apakah juga memiliki suatu batasan-batasan tertentu?
Mohon maaf jika ada
tulisan saya yang mungkin kurang tepat. Dan Terimakasih atas penjelasannya....
Jawab:
terima kasih pak Frans
yang baik.
untuk jawaban pertanyaan
1 dari Bapak. Bijak terntu saja bukan ukuran pribadi namun umum. Kalau ibu saya
bilangnya bijak itu ukurannya sederhana.
Jika tidak mau dicubit jangan nyubit. jika tak mau disakiti jangan
menyakiti.
Terkait panatisme agama
memang PR besar kita sebagai bansa Indonesia dengan ragam suku bangsa, bahasa
daerah, dan agama
Namun patokannya satu :
janganlah kita panatisme pada 1 tokoh menjadikan kita buta bahwa ia manusia
bukan nabi. dan pasti ada kekurangannya. Maka ikuti selama mengajak pada hal
baik dan jangan ikuti bila salah
dan kita harus toleransi
dalam prilaku, bukan hanya ucapan dan ceremonial
tunjukan sikap dan akhlak
terbaik kita sesuai ajaran agama yang
kita yakini, pasti akan damai dan saling mencintai
pertanyaan kedua : dalam
etika berliterasi etikanya hampir sama. Jika kita diperlakukan demikian tidak
suka , maka jangan perlakukan orang lain dengan cara tsb.
Misal saya punya grup
antologi ... tanpa japri ke saya atau permisi di grup posting acara atau iklan
produk sehari 3x
penuh tuh grup
malah info ttg antologi
saya ketutup,
maka wajar jika
dikeluarkan dan diblokir
P3
Assalamu'alaikum. Saya
Sosialina dari Natuna. Bagaimana menangani pengguna media sosial yang
memanfaatkan postingan baik dari akun orang lain?di posting ulang tanpa meminta
izin pemilik postingan pertama, dengan
tujuan mencari simpati masyarakat digital. Seperti meminta sumbangan atas nama
anak yatim-piatu.
Jawab:
Pertanyaan yang bagus.
Mksh bu Lina
Memang sekali lagi bijak
itu berat. termasuk kita ikut di berbagai WA grup.
Bila ada yang posting
dari postingan orang lain dan tidak minta ijin yang posting saya kira itu tidak
baik. kecuali postingan itu tak diketahui sumbernya karena sudah berantai.
terus terkait postingan
sumbangan yatim piatu dan sejenisnya. Baiknya jangan ditanggapi karena belum
tentu Valid dan jelas kebenarannya
kalau mau nyumbang
baiknya kita kunjungi rumah si yatim dan langsung sedekah
demikian bu
P4
Bagaimana caranya kita
minta ijin ketika mengutip suatu kalimat atau pernyataan dari suatu tokoh atau
tulisan di internet?
Khususnya ketika kita
akan membuat suatu tulisan dengan tema yang sama atau yang mendukung tulisan
kita.
(Frans Fernandez Praya)
Jawab:
Baik pak FRans
Sebenarnya tak perlu ijin
langsung jika kita sulit dapat nomor kontak atau emalnya
cukup cantumkan bahwa
sumbernya dari ..... dalam ....karya ...
sudah cukup
PENUTUP
Saya sangat
berterimakasih atas masukan dari Narasumber pak Dail Maruf dan Moderator pak
Mulyadi yang banyak memberikan kesempatan kepada saya untuk bertanya.
Saya ambil satu
peribahasa dari pak Dail tadi sebagai pegangan kita dalam bermedia sosial:
“Jika tidak mau dicubit
jangan nyubit. jika tak mau disakiti jangan menyakiti.”
Atau peribahasa lain: “Perbuatlah
apa yang ingin orang perbuat kepadamu”
|
Bapak selalu cepat dan semangat
BalasHapusterbaik tercepat danpertanyaan yang berbobot. mantap pak
BalasHapusSemangat terus pak frans
BalasHapusThe first...😊
BalasHapus