KONSEP BUKU NON FIKSI, Resume Pertemuan Ke-15 Gelombang 23 OLEH FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT

 

Resume Ke : 15 (Lima Belas)

Gelombang : 23

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Februari 2022

Tema : KONSEP BUKU NON FIKSI

Narasumber : MUSIIN, M.PD (www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com)

Moderator :  DAIL MA’RUF

Penulis : FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT (https://fransiscoxfpraya.blogspot.com/)

 


 

TAKUT membuat buku non fiksi

 

Ketika akan memulai menulis tentang karya non fiksi entah dalam bentuk artikel di media massa maupun dalam bentuk buku, hal pertama yang saya alami adalah TAKUT atau MALU dan perasaan lainnya.

Pertama, saya takut akan tanggapan orang lain. Takut penerbit tidak mau menerima dan menerbitkan karya saya. Takut media massa cetak tidak memublikasikannya. Takut bahwa tidak ada yang menghargai karya saya dengan membacanya atau membelinya.

Namun potensi saya menyatakan bahwa saya harus mendalami tema tulisan saya sebelum menulisnya.

Kedua, saya takut tidak mampu menyampaikan gagasan atau ide saya dalam bentuk tulisan. Takut bagaimana menyampaikan konsep non fiksi tentang guru atau FKUB atau kegiatan gereja/Rohani . bagaimana menyampaikan hasil pengamatan, PTK dan lainnya dalam bentuk tulisan.

Memang saya mengatasinya dengan banyak belajar dari berbagai kursus online atau dari buku-buku. Namun ketakutan itu harus saya atasi sendiri dengan terus memotivasi diri. Terus belajar, terus membaca, dan terus menulis. Bahkan berani mencoba mengirim tulisan ke media massa tersebut atau ke penerbit.

Ketiga, saya takut tulisan saya di cemooh, di kritik habis-habisan, bahkan di hujat.

Saya banyak mendapat motivasi dari para narasumber di grup Penulis ini. Salah satu penguat saya adalah saat mereka semua memulai menulis. Pelajari kembali apa yang bisa membuka peluang orang mengkritik tulisan saya? Maka saya harus mempersiapkan jawaban. Namun apakah semudah itu? Butuh belajar dan membaca.

Yang memotivasi saya adalah keberanian menulis. Apakah mereka si pengkritik bisa menulis? Biasanya penulis sejati bukan mengkritik tapi memberikan masukan. Tidak ada di dunia ini yang sempurna.

Keempat, ketakutan bahwa saya tidak mendapatkan sesuatu dari menulis.

Dulu motivasi awal ketika ingin belajar menulis adalah adanya tambahan penghasilan. Namun dengan seiringnya waktu selama belajar menulis ini, motivasi saya berubah menjadi menulis mengukir sejarah. Kemudian, motivasi lainnya adalah menumbuhkan kembali cita-cita saya sebelum mulai sibuk mengajar. Syukur jika memang ada keuntungan finansial, itu karena bonus bukan tujuan.

****


 

Rasa takut dan sekaligus penasaran inilah yang membuat saya semakin bersemangat mengikuti kegiatan ini.

Nara sumber kita malam ini adalah Ibu MUSIIN, M.PD dan sebagai moderatornya adalah Bapak Dail Ma’ruf yang juga salah satu motivator saya . Beliau membuka pertemuan tepat pukul 20.00 WITA (19.00 WIB) dengan mengubah setelan grup. 

Walaupun dalam perjalanan , pak Dail tetap membuka pertemuan.


 


 

Dibantu oleh Ibu Rosminiyati kegiatan akhirnya dimulai dengan memberikan kesempatan kepada Ibu Musiin.

****

PROFIL IBU MUSIIN, M.PD

Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 .

 

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009.

 

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.

 

Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang

 

1.    Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.    Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.    Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4.    Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.    Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.    Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

 

Untuk saat ini, Bu Iin juga bergabung dalam Program Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4 untuk Wilayah Kabupaten Kediri.

 

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.

 

 


 

 

Sebagai penulis pemula, karya buku yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

1.    Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

2.    Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)

3.    Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

4.    Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)

5.    Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji

6.    Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.

7.    Menulis Artikel populer di majalah online

 

 

Editor Buku

1.    Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)

2.    Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)

 

Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.

 

******

I.             PENDAHULUAN

 

A. KATA – KATA MUTIARA SEBAGAI MOTIVASI BU MUSIIN ADALAH

 

1.  “TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN” ( OM JAY)

2.  “KALAU KITA BERPIKIR SECARA OPPORTUNITY BASED, KITA AKAN  SELALU YAKIN ADA PINTU DI TENGAH TEMBOK RINTANGAN” (PROF. RHENALDY KASALI).

3.  “MENULISLAH SETIAP HARI MAKA KEAJAIBAN AKAN TERJADI” (OM JAY)

 

B. MOTIVASI BU MUSIIN:

1.  Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.

(deretan berikut adalah buku karya alumni angkatan 8 bersama Prof. Ekoji)


 

2.  Saya telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri saya sendiri. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensi saya untuk menulis.

3.  Saya yakin Bapak Ibu hebat yang ada di kelas ini pasti juga mampu menjadi PEMENANG  DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku.

 

C. KETAKUTAN DAN SOLUSI IBU MUSIIN

Ketakutan  yang dirasakan Ibu Musiin ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1.    Takut tidak ada yang membaca.

2.    Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3.    Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuatnya merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.


 

Usaha yang dilakukan Ibu Musiin adalah mengalahkan diri sendiri dengan usaha  sebagai berikut:

1.  Singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari dirinya sendiri. Semula minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. Semangatlah menulis resume kelas Om Jay.

2.  Mengikuti tantangan Prof. Eko. Prof Eko ibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko, kita bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai.

3.  Belajar dari Dan Poynter. Dan Poynter menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.

 

D. ALASAN MENULIS IBU MUSIIN

Alasan BU Musiin untuk menulis buku adalah

1.  Mewariskan ilmu lewat buku.

2.  Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.  Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

 

E.HUKUM ALAM TARIK MENARIK DALAM MENULIS

Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.

 


II.          MENULIS BUKU NON FIKSI OLEH IBU MUSIIN

 

A. POLA MENULIS BUKU NON FIKSI

 

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

Contoh: Buku Pelajaran

2.Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3.Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara).

 

B. POLA YANG DIPAKAI BU MUSIIN DALAM MENULIS BUKU LITERASI DIGITAL ADALAH POLA KLASTER

 

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1.    Pratulis

2.    Menulis Draf

3.    Merevisi Draf

4.    Menyunting Naskah

5.    Menerbitkan

 

LANGKAH PERTAMA: PRATULIS

 

1.    Menentukan tema

2.    Menemukan ide

3.    Merencanakan jenis tulisan

4.    Mengumpulkan bahan tulisan

5.    Bertukar pikiran

6.    Menyusun daftar

7.    Meriset

8.    Membuat Mind Mapping

9.    Menyusun kerangka

 Penjelasannya demikian:

a. Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Pilihlah tema yang Bapak Ibu kuasai dan Bapak Ibu cintai.

b.  Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.    Pengalaman pribadi

2.    Pengalaman orang lain

3.    Berita di media massa

4.    Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.    Imajinasi

6.    Mengamati lingkungan

7.    Perenungan

8.    Membaca buku

Jika ide itu datang segera ditulis, karena ide itu mudah datang dan juga mudah pergi.

 

c. Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan.

 

d. Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

 

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A.   Pembagian Generasi Pengguna Internet

B.    Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A.   Media Sosial

B.    UU ITE

C.    Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A.   Pengertian

B.    Elemen

C.    Pengembangan

D.   Kerangka Literasi Digital

E.    Level Kompetensi Literasi Digital

F.    Manfaat

G.   Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H.   Kewargaan Digital

 

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A.   Keluarga

B.    Sekolah

C.    Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A.   Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B.    Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C.    Membangun Digital Mindset Warganet +62l

 

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, Ibu Musiin mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau: https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be

 

e. Anotomi Buku

1.    Halaman Judul

2.    Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.    Halaman Daftar Isi

4.    Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.    Halaman Prakata

6.    Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.    Bagian /Bab

8.    Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.    Halaman Glosarium

10.  Halaman Daftar Pustaka

11.  Halaman Indeks

12.  Halaman Tentang Penulis

 

LANGKAH KEDUA: MENULIS DRAF

1.    Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.    Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.

 

LANGKAH KETIGA: MEREVISI DRAF

1.    Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.    Memeriksa gambaran besar dari naskah.

 

LANGKAH KEEMPAT : MENYUNTING NASKAH (KBBI dan PUEBI)

1.    Ejaan

2.    Tata bahasa

3.    Diksi

4.    Data dan fakta

5.    Legalitas dan norma

 

LANGKAH KELIMA : MENERBITKAN

 

C. HAMBATAN DAN SOLUSINYA

 

HAMBATAN-HAMBATAN

Hambatan-hambatan dalam menulis

1.    Hambatan waktu

2.    Hambatan kreativitas

3.    Hambatan teknis

4.    Hambatan tujuan

5.    Hambatan psikologis

 

SOLUSINYA TERGANTUNG KITA MASING-MASING. NAMUN ADA CONTOH DARI IBU MUSIIN

 

1.    Banyak membaca

2.    Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3.    Disiplin menulis setiap hari.

4.    Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak).

 

****


 

III.       SIMPUL JAWAB PERTANYAAN

 

1.  Dalam mengumpulkan ide ketika menulis buku, misalnya tantangan Prof. Eko adalah dengan banyak membaca materi serupa, mencari konten-konten di youTube pada materi sejenis, dll.

2.  Mind mapping adalah membuat peta konsep. Peta konsep ini semacam kerangka tulisan atau bentuk awal dari tulisan kita. Peta konsep ini berisi ide utama, ide pendukung, sumber data, bentuk data yang kita tampilkan dll. Jadi ini mendodriong kita untuk berkreasi mengembangkan ide kita.

3.  Buat judul tulisan yang menarik dan menantang, namun jangan menyesatkan artinya antara judul dan isi tidak sesuai.

4.  Rasa percaya diri dan minder itu datangnya dari diri kita sendiri. Nomer satu buku yang ditulis terbit dahulu. Dengan terbit sebuah buku akan memupuk rasa percaya diri untuk menulis lagi.

5.  Ide yang datang harus kita kembangkan supaya bermakna, caranya dengan banyak membaca dan melihat fenomena yang terjadi saat ini. Kita harus pandai mengaitkan peristiwa masa lalu dengan kondisi saat ini dan yang akan datang. Tulisan yang terupdate dengan pembaharuan pasti diminati banyak orang dan bermanfaat.

6.  Tantangan menulis bersama Prof Eko adalah mengembangkan ide tulisan kita. Silakan buka channel Prof Eko, pilih materi yang menarik dan sesuai dengan minat kita. Langkah selanjutnya cari referensi sesuai dengan materi yang disampaikan Prof Eko sebanyak-banyaknya.Ide-ide itu akan menarik jika dihubungkan dengan yang terjadi saat ini di sekitar kita. Refernsi banyak kita dapatkan di internet atau juga bisa berkunjung ke toko buku.

7.  Pertanyaan dari Frans Fernandez adalah pertanyaan terakhir yang di jawab oleh Ibu Musiin. Berikut kesimpulannya:

a.  Betul sekali, saya tidak lantas tiba-tiba menjadi pandai menulis dalam 1 minggu. Sebelumnya saya memang suka menulis karena saya suka membaca. Membaca dan menulis itu korelasinya sangat kuat. Dengan membaca kita berlatih untuk kritis dan kreatif. Saya suka menulis namun tidak saya cetak menjadi buku. Momen di kelas Om Jay adalah batu loncatan untuk tampil menjadi pemenang mengalahkan ketakutan dari dalam diri.

b.  Referensinya : Di internet banyak sekali artikel, e book, jurnal online yang bisa diunduh secara gratis. Bapak juga bisa menggunakan Mendeley, software pengelola referensi untuk memperkaya tulisan Bapak.

c.  Surat kabar juga banyak yang terbit secara online, itu juga bisa digunakan untuk referensi.

****

IV.          CLOSING STATEMENT IBU MUSIIN

Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.

Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar

Bapak Ibu kesempatan menulis dengan Prof Eko tidak akan datang 2 kali. Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar

Mari kita menjadi PEMENANG DAN MENGUKIR NAMA KITA SEBAGAI BAGIAN DARI SEJARAH PERADABAN MANUSIA.

****

Terimakasih Pak Dail Ma’ruf sebagai moderator malam ini.

Terimakasih Ibu Musiin yang makin memotivasi saya dalam mengikuti tantangan Prof. Eko.

====

Praya,18 Februari 2022

 

Profil Singkat

 

 

1.      NAMA LENGKAP   : FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT

2.     TEMPAT/TANGGAL LAHIR : MATARAM, 24 JANUARI 1969

3.     PENDIDIKAN : SARJANA PENDIDIKAN (S-1)

4.     ALAMAT MEDSOS :

a.     FB : https://www.facebook.com/fransiscoxaverius.fernandez/

b.     WA : 085239676009 A.N FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ

c.     INSTAGRAM @fransiscoxaverius

d.     BLOG : https://fransiscoxfpraya.blogspot.com/

e.     EMAIL : fransiscoxaveriusfernandez@gmail.com

 


 

14 komentar:

  1. Salam sehat p Frans...
    Akhirnya resimenya selesai juga..
    Lengkap pula..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kendala internet menyebabkan tulisan di blog juga hilang berkali-kali...

      Hapus
  2. Bagus banget Bang.....makin kereeeeen raih mimpimu....

    BalasHapus
  3. Mantap, semangat terus dan semoga dimudahkan untuk terus menulis. Terus melangkah

    BalasHapus
  4. aamiin... siap. saling mendukung menuju sukses...

    BalasHapus
  5. Bersama kita tuntaskan pak Frans, menulis buku solo. Semangat

    BalasHapus
  6. Wah mantap pak... Tinggal dikembangkan bisa dah jadi buku kiat jitu menulis buku nonfiksi๐Ÿ‘๐Ÿ‘Œ๐Ÿ‘Œ๐Ÿ‘Œ

    BalasHapus
  7. Keren, jadikan untuk naskah buku solo selanjutnya.

    BalasHapus