GURU INSPIRASIKU: GURU MATEMATIKA OLEH FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.PD.MAT

  

 SUATU PERMENUNGAN SETIAP HARI GURU

Di setiap perayaan Ulang Tahun Guru tanggal 25 November pasti beredar kisah menarik sekitar guru. Misalnya seperti kisah di bawah ini:

MEMBELI KERINGAT GURU

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada gurunya,

Murid : "Jika memang benar para guru adalah orang-orang yang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang kaya raya itu?

Gurunya tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan.

Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram".

"Berapa harga emas seberat itu? "

Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab,

"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah,"

Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepadamu membawa timbangan ini dan ingin menjualnya seharga emas 5000 gram, adakah yang bersedia membelinya?"

Murid berkata : "Timbangan emas tidak lebih berharga dari emasnya, saya bisa mendapatkan timbangan tersebut dengan harga dibawah dua juta rupiah, mengapa harus membayar sampai 4 milyar?"

Guru menjawab : "Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasimu, kalianlah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar kemajuanmu. "

Guru berkata lagi, "Satu lagi pertanyaanku. Jika ada seseorang datang kepadamu membawa sebongkah berlian ditangan kanannya dan seember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : "Ditangan kiriku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kananku ini, tanpa keringat ini tidak akan ada berlian, maka belilah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"

"Apakah ada yang mau membeli keringatnya? "

"Tentu tidak." Ujar guru lagi.

"Orang hanya akan membeli berliannya dan mengabaikan keringatnya. Biarlah kami, para guru, menjadi keringat itu, dan kalianlah yang menjadi berliannya."

Sang murid menangis, ia memeluk gurunya dan berkata : "Wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlasnya kalian, terima kasih guru. Kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kemajuan kami, setiap kilau berlian kami, ada tetes keringatmu..."

Guru berkata : "Biarlah keringat itu menguap, mengangkasa menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak-pernik di dunia ini."

Barakallahu.... Selamat menyambut Hari Guru baik yang masih aktif maupun purna tugas.

 *****

 Jika ditanya siapa guru inspiratifku? maka kujawab Guru Matematika! Dan keputusan menjadi Guru matematika terjadi saat kelas 2 dan 3 SMAN 1 Praya Jurusan Ilmu-ilmu Fisika A1. Seorang Ibu Guru yang cantik , budi bahasanya halus atau lembut. Cara marahnya pun lembut, hanya mencubit lengan kami. Tapi begitu sampai di hadapanku ia pasti tersenyum bangga karena aku paling rajin mengerjakan tugas-tugas. 

Saat menceritakan hal ini, akupun teringat ke masa-masa SMP dulu. Aku sekolah di sebuah desa kecil. Di sana baru saja ada satu SMP Negeri, yaitu SMPN 1 Mujur. Para Guru juga lebih banyak dari luar daerah, karena program nasional guru di tempatkan di seluruh wilayah NKRI. Namun sekarang sudah tidak ada lagi program seperti ini kecuali sekolah kedinasan.

Saat itu hanya ada seorang guru wanita dari Sulawesi, hitam manis. jadi kami sebagai anak laki-laki sangat senang di ajar oleh ibu tersebut, biarpun ibu itu cerewetnya minta ampun. Tapi begitu ia sampai di depanku ia tersenyum karena melihat tugasku yang tuntas. Begitulah caraku belajar, ketika ada guru paforitku maka aku langsung belajar sekuat tenaga agar terlihat paling pintar...

Mungkin karena itu aku selalu menjadi juara kelas. kalau ada mata pelajaran yang tidak kusuka, aku tetap berusaha untuk paham atau minimal tidak terlalu jelek. Misalnya pelajaran Menggambar, Seni Musik, Ketrampilan dan sejenisnya.

Tapi pelajaran matematika memang pelajaran paforitku dari SMP sampai SMA. Guru-guru di SMP semua laki-laki, tapi galaknya minta ampun. caranya agar aku tidak di hukum ya dengan berusaha mengerjakan semua latihan dan ulangan dengan benar. Di SMA juga guruku sangat pandai, segala model mengajar sepertinya beliau kuasai. Itu makin membuatku bahagia. Dan satu-satunya guru matematika cantik ya saat SMA itu. Mungkin pengertian cantik di sini relatif. karena kami di kelas fisika  95% siswanya laki-laki. Gurunya hampir semua laki-laki. Nah begitu dapat guru perempuan ya senang banget. apalagi itu guru Matematika. lengkap deh...

Terimakasih Guruku semua, karena jasa Ibu Bapak Guru maka aku kini berdiri di sini sebagai seorang guru dan motivator. Aku berusaha membuat Bapak dan Ibu Guru bangga akan anaknya yang dulu cari muka untuk diperhatikan. Walaupun cara cari mukanya adalah dengan berprestasi. Belajar, belajar, dan selalu belajar... sampai sekarang. belajar bersama OM JAY dan Team di GMLD.

====

Praya, 25 November 2021

di hari guru


Fransisco xaverius Fernandez, S.Pd.Mat

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar