Guru Motivasi Literasi Digital: DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK

 BIJAK MEMAINKAN JARIMU DI PONSELMU

oleh FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ, S.Pd.Mat 


Pertemuan ke : 1

Tanggal          : 01 November 2021

Tema             : Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak

Narasumber   :  Wijaya Kusumah,  S. Pd., M. Pd

Moderator      : Dail Ma'ruf M. Pd

 

    

PERKENALAN

Sebagaimana biasanya dalam setiap sesi pertemuan, di awali dengan perkenalan Nara Sumbernya. Berikut sedikit biodata Nara Sumber (silahkan di baca lebih lengkap pada  https://wijayalabs.com/about)

     

Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd , Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1971. Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2009) dan mulai tahun 2014 telah melanjutkan pendidikan ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ. Mohon doanya cepat selesai dan mendapatkan gelar doktor pendidikan tahun 2021 ini.

Motto Hidup :

Kejujuran Kunci Keberhasilan dan Kesuksesan. Hobbi: Menulis di blog

Email :

wijayalabs@gmail.com

wijayalabs@yahoo.com

Alamat Rumah: Jl. Bintan B. 144 Rt. 05/10 Komplek TNI AL Jatibening Indah, Pondok Gede Bekasi 17412. Telepon. 021 8482225, hp/WA. 08159155515

Website : https://www.wijayalabs.com

Blog internet Wijaya lainnya yang pernah dibuat :

Prestasi Ilmiah Guru:

  • Juara Kedua Lomba Pidato Nasional Orientasi Jasa Keuangan (2013)
  • Juara III Guru berintegratis Bank Syariah Mandiri (2012)
  • Pemakalah Simposium Nasional Hasil Penelitian dan Inovasi Pendidikan  tingkat nasional 2010 dan 2011 di Balitbang Kemendiknas (Hotel Bidakara Jakarta tahun 2010, dan Hotel Aston Bali tahun 2011)
  • Pemenang kedua Guraru Acer Award 2011 di Jakarta
  • Pemenang Pertama Naskah Buku Pengayaan 2009 dari Pusat Perbukuan Depdiknas dengan judul Yuk Kita Ngeblog! 
  • Juara Pertama Lomba Blog Tingkat Nasional dari Pusat Bahasa Depdiknas 2009 di Jakarta
  • Finalis Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional 2008 di Jakarta
  • Finalis Inovatif Teacher Tingkat Nasional 2007 di Jakarta
  • Finalis Lomba karya Tulis Pendidikan Luar Biasa Tingkat Nasional 2006 di Yogyakarta
  • Juara I Lomba karya Tulis Imtak Tingkat Nasional Depdiknas-Depag 2005 di jakarta
  • Nara sumber Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kemendiknas, dan Kementrian pendidikan agama untuk para guru di Indonesia
  • Konsultan manajemen pendidikan dan sudah lebih dari 6 tahun
  • Nara sumber Creative Writing di beberapa kampus, dan telah menerbitkan lebih dari 13 buah buku
  • Pemenang III Lomba Inovasi Pembelajaran tingkat nasional (INOBEL) tahun 2017 di Kuta Bali.
  • Guru Paling Ngeblog 2012 di kompasiana.com yang beritanya ada di http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/18/16364351/Wijaya.Kusumah.Pak.Guru.Paling.Nge-Blog
  • Guru yang Suka Menulis dan Ngeblog, dituliskan di rubrik Sosok Kompas, Rabu, 28 Mei 2013. Beritanya ada di http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/29/09472471/Omjay..Guru.yang.Suka.Menulis.dan.Ngeblog.
  • Pemenang ketiga Inovasi Pembelajaran (INOBEL) bidang SORAK di Kuta Bali tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Dirjen GTK Kemdikbud.
  • Juara Kedua Lomba Coding Putekkom Kemdikbud tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2019.

Mengapa saya memilih beberapa point di atas? Ada beberapa alasan,

pertama, sebagai motivator, saya harus memiliki minimal satu teladan. Alasan sibuk, tidak ada waktu, banyak kerjaan tidak menjadi halangan dalam berkarya.

kedua, saya ingin mengambil satu hal baik dalam diri sang motivator Bang Jay, yaitu "Mau dan Berani Berbagi ILMU:. artinya tidak egois, ketika ia tahu jalan terbaik bagi sang guru. Ia tidak mau melihat ada guru yang digaji Rp.100.000,- per bulan. Ia ingin semua guru sejahtera, dengan penghasilan yang cukup. sehingga ketika berbagi, orang melihat tiada keraguan di dalamnya.

Terima kasih Bang Jay atas teladan yang indah ini.

 

MATERI PERTEMUAN 1 DAN PEMBAHASAN SINGKATNYA

Bang Jay menjelaskan bahwa materinya sudah pernah dituliskan di kompasiana.com/wijayalabs, silahkan di simpan dan baca, https://www.kompasiana.com/wijayalabs/6111607f6e7f01435744e732/membangun-digital-space-yang-aman-pada-anak?page=all#sectionall

Selanjutnya buat kami yang belum ikut acara webinar dan openceremony kegiatan ini, bisa membaca di https://wijayalabs.com/2021/10/29/rekaman-acara-webinar-guru-motivator-literasi-digital/ 

Ada empat hal dalam literasi digital yang harus kita kuasai, sehingga kita bisa menyampaikannya kepada peserta didik kita, yaitu 

1. kecakapan digital, 

2. budaya digital, 

3. etika digital dan 

4. keamanan digital.

Berikut penjelasannya dalam gambar:

    

 

 Materi pertama ini masuk dalam wilayah materi keamanan digital untuk anak, khususnya peserta didik kita dan anak-anak kita di rumah, kecakapan digital, buadaya digital, etika digital dan kemanan digital, dapat anda baca di gmabr di atas.

 Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak. Caranya adalah:

- Pertama kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang
- Kedua kita  harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital
- Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak dan keempat bagaimana cara aman dan nyaman beriunternet bersama keluarga tercinta

Saat pandemi  covid, kedekatan anak pada gedjet tampaknya lebih dekat daripada ke ayah bundanya. Maka ada beberapa masukan yang disampaikan Om Jay untuk mengatasi hal ini yaitu:

- jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial. Anak-anak kita adalah anaka-anak kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang bai ada dalam dunia digital kita.

- Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id

- Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya
Silahkan membuka link video ini, https://literasidigital.id/video-literasi-digital/

MENGAPA PROGRAM GMLD DIADAKAN?

Alasan pertama adalah karena banyak orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam anak-anak kita. Walaupun kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digita secara masif di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet
Kominfo melakukan, dan kita bantu supaya makin banyak yang faham betapa penting MELEK Literasi Digital...
Alasan selanjutnya adalah Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yangtidak bertanggung jawab. Apalagi bila mereka masih anak-anak. Data privasi kita dengan mudah diperjual belikan oleh mereka yang tdk bertanggung jawab di media digital
dari data yang didapat itu bisa untuk menipu , memeras dan seterusnya.

  

Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety research pada bula Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orangtua mengkhawatirkan 3 hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tdk pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tdk dikenalnya.

 

 Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial. Salah satu contoh kecanduan ponsel bisa di baca di, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya

contoh lainnya yang lebih menyeramkan adalah Grooming, kasus pelecehan seksual pada anak dengan modus iming iming PDKT, dan Kasus grooming pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setioap tahunnya. Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital. Beritanya ada di https://id.theasianparent.com/child-grooming, 

Siulahkan anda mampir ke berbagai website yang omjay bagikan, dan nampaknya anda perlu duduk sebentar untuk membaca sedikit dsemi sedikit web rujukan digital parenting. Semoda ada waktu untuk membacanya.

Web Rujukan Digital Parenting
• literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital
yang dapat di unduh secara gratis)
• Smartschoolonline.id (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang
sehat)
• Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modu, video terkait isu
parenting)
• fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting
• beinternetawesome.withgoogle.com

Setelah itu pertemuan di lanjutkan dengan tanya jawab. Ada beberapa hal yang bisa kita petik dalam tanya jawab tersebut. Salah satu penanya adalah Fransisco Xaverius Fernandez

1. Selamat sore,

Saya Frans Fernandez dari Praya Lombok Tengah NTB.

Sering kali teknologi digital atau hp android selalu berkembang pesat.
Bagaimana cara kita mengimbangi nya sehingga kita bisa melihat beberapa konten di hp mereka?

Kedua, apakah masih perlu adanya razia hp di sekolah?

jawab:

caranya banyak belajar dan usahakan ikut berbagai lomba guru agar bisa mendapatkan hadiah laptop dan ponsel baru. Itulah yg saya lakukan sehingga tdk pernah beli. Razia hp, nampaknya tdk perlu lagi untuk saat ini, hanya saja perlu pengawasa dan razia mendadak untuk melaihat isi hp mereka. anak sekarang pinter sekali menyimpan gambar porno

2. Frans Fernandez Praya-Lombok Tengah:
Yang di sampaikan dalam grup adalah pencegahan dampak negatif hp.

Kepada mereka yang sudah terlanjur 'sakit': asyik main game, tidak mau keluar, kelainan jiwa, sampai pada kenakalan lainnya.

Apa tindakan kita sebagai guru dan orang tua serta masyarakat?
Kemana sebaiknya di antar anak-anak yang demikian?
Atau adakah saran langkah dari motivator di sini.

Terimakasih...

jawab:

antarkan mereka ke psikiater atau rumah sakit jiwa
ajak anak kita bermanin dan berinteraksisosial dengan temannya, lalu ajak anak berolahraga dan kegiatan offliine
Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak harus dimulai dari kita sebagai orang tua. Ibarat membangun rumah, maka pondasinya harus kuat dan kita harus mulai menanam pohon pendidikan.

  

Pohon pendidikan itu berakar moral dan agam, Berbatang Ilmu pengetahuan, berdaun tali silahturahim dan berbuah kebahagiaan. hal itu harus dimulai dari pendidikan dalam keluarga kita.

Untuk lebih jelasnya bisa kita buka beberapa link dari om Jay khusus untuk pertemuan pertama ini, yaitu:

1. di https://www.kompasiana.com/wijayalabs/617fe0ba79b239224d6f8562/bagaimana-membangun-digital-space-yang-aman-untuk-anak

2. di Youtube  https://youtu.be/hUdAcgYD5X8

======

Praya, 01 November 2021

Mohon masukannya...




12 komentar:

  1. Balasan
    1. terimakasih. semoga menjadi terbiasa. seperti motivasi yang diberikan terus mencoba.

      Hapus
  2. Lengkap dan rapi rsumenya, mantap pak Frans. Lanjutkan memainkan jari di blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon selalu masukannya, sehingga bisa makin baik... terimakasih...

      Hapus
  3. Berikut ini materi yang omjay sampaikan di pertemuan pertama, silahkan klik di https://www.kompasiana.com/wijayalabs/617fe0ba79b239224d6f8562/bagaimana-membangun-digital-space-yang-aman-untuk-anak

    BalasHapus
  4. ReSume yang keren dan rapi, rangkaian kata yang bagus...lanjutkan pak ..👍👍

    BalasHapus
  5. Keren lengkap lanjut pak. Semangat terus

    BalasHapus